Jumat, 13 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Perkuat Kerja Sama Komprehensif, Menperin Agus Pacu Investasi Korsel

Ridwan

Rabu, 28 Oktober 2020 - 13:45 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Indonesia dan Korea Selatan selama ini telah menjadi mitra strategis dalam upaya pengembangan sektor manufaktur. Kerja sama komprehensif yang dijalin oleh kedua negara ini bertujuan untuk memacu perekonomian yang saling menguntungkan.

"Selama bertahun - tahun, Indonesia dan Korea secara kontinyu memperkuat hubungan ekonominya," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya secara virtual pada acara Segye ASEAN Forum 2020, (27/10/2020).

Menperin berharap, dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid - 19, sinergi Indonesia - Korea Selatan semakin diperkuat. 

"Melalui Segye ASEAN Forum 2020 ini, kami yakin kedua negara dapat ebih meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang bisnis dan sektor industri," tuturnya.

Pada tahun 2019, perdagangan dua arah antara Indonesia dan Korea Selatan mencapai USD15,6 miliar. Komoditas Indonesia yang diekspor ke Korea Selatan, sebagian besar adalah besi dan baja, kayu dan barang dari kayu, mesin dan peralatan listrik, serta barang jadi dan aksesoris pakaian.

Agus menyebutkan, sejumlah investor besar dari Negeri Ginseng tersebut, seperti Samsung dan Posco telah mananamkan modalnya di Indonesia. Langkah ini dinilai akan ikut memperdalam struktur manufaktur di dalam negeri yang berujung pada peningkatan daya saing. 

Sedangkan, beberapa investor lainnya juga mempertimbangkan Indonesia menjadi negara tujuan utama dalam pereluasan usaha mereka, seperti Hyundai, Lotte Chemical, dan LG Chemical.

"Merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia karena dipercaya sebagai rumah bagi perusahaan - perusahaan terkemuka untuk makin berkembang di masa depan," imbuhnya.

Guna membuka jalan masuk bagi para investor selama masa pandemi, Kementerian Perindustrian terus mengeluarkan kebijakan strategis dalam mendukung kegiatan industri agar bisa terus berlangsung, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. 

"Hal ini sesuai protokol kesehatan yang direkomendasikan WHO, sehingga dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat," ujar Agus.

Salah satu kebijakan tersebut, yakni penerbitan Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri (IOMKI). Penerapan IOMKI selama beberapa bulan terakhir ini telah membantu perekonomian Indonesia, sehingga diharapkan dapat rebound. 

"Bahkan, kebijakan ini akan memastikan industri manufaktur tetap kompetitif di tengah pandemi Covid - 19," paparnya.

Di samping itu, Kemenperin telah mengusulkan berbagai stimulus untuk mebangkitkan kembali gairah sektor industri di tanah air, terutama yang terkena dampak pandemi Covid - 19. Stimulus itu meliputi pelonggaran pajak impor, pajak penghasilan, restitusi pajak pertambahan nilai, serta tunjangan pajak penghasilan bagi perusahaan perseorangan.

"Kami sangat menyambut investasi di berbagai sektor industri. Khususnya industri substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya, dan industri produk berbasis teknologi tinggi," sebut Menperin.

Oleh karena itu, Kemenperin memberikan apresiasi terhadap keterlibatan perusahaan farmasi Indonesia dan Korea Selatan dalam pengembangan vaksin Covid - 19 yang menunjukkan kemajuan luar biasa. 

"Kami berharap kol borasi ini tidak hanya membantu kedua negara dalam memerangi Covid - 19, tetapi juga menciptakan kerja sama yang lebih kuat di masa depan," tandasnya.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Dody Widodo menyampaikan, higga saat ini Indonesia telah memiliki 114 kawasan industri dan berencana mengembangkan sebanyak 27 kawasan industri baru sampai akhir tahun 2024. 

"Kami menyambut baik perusahaan Korea yang tertarik untuk mengembangkan kawasan industri di Indonesia seperti yang telah dilakukan oleh perusahaan dari negara lain," ungkapnya.

Dody menambahkan, dalam upaya menarik investor, pemerintah telah memberikan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance, dan super tax deduction. 

"Pajak super hingga 300% ini untuk yang terlibat dalam kegiatan R&D, sedangkan pajak sebesar 200% untuk perusahaan yang turut terlibat dalam pengembangan vokasi," jelasnya.

Dirjen KPAII menegaskan, Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas kebijakannya, termasuk yang terkait untuk mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan mendukung investasi. Apalagi, Indonesia memliki posisi strategis sebagai pemimpin ekonomi ASEAN. 

"Sebagai salah satu tujuan investasi dunia, Indonesia semakin dekat menjadi hub manufaktur ASEAN. Kami sedang bergerak untuk menjadikan salah satu basis produksi kawasan bagi produsen global," kata Dody.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.