Jumat, 13 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Blusukan ke AS, RI Teken MoU Pendanaan Infrastruktur dan Perdagangan Senilai USD 750 Juta

Ridwan

Kamis, 19 November 2020 - 09:30 WIB

Perdagangan Indonesia Amerika Serikat
Perdagangan Indonesia Amerika Serikat
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) mengenai pendanaan infrastruktur dan perdagangan senilai USD 750 juta.

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani Duta Besar Indonesia untuk AS, Muhammad Lutfi, mewakili Pemerintah Indonesia, dan Presiden EXIM Bank AS, Kimberly Reed, yang disaksikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan.

MoU tersebut menegaskan komitmen kedua negara memperkuat kerja sama ekonomi, khususnya di bidang pendanaan pembangunan investasi dan perdagangan dengan nilai mencapai USD 750 juta.

Angka ini merupakan peningkatan dari nilai kesepakatan sebelumnya, yakni senilai USD 500 juta pada tahun 2017 - 2018.

"MoU ini akan semakin perkuat kemitraan ekonomi RI - AS dalam upaya memperluas bidang kerja sama investasi serta pengadaan barang dan jasa," kata Muhammad Lutfi melalui keterangan resminya (18/11/2020).

Sementara itu, Luhut yang menyaksikan penandatanganan MoU tersebut, mengaku optimistis terhadap peningkatan hubungan bilateral RI - AS, dengan berbagai capaian yang telah berhasil.

Capaian tersebut antara lain perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences - GSP AS (suatu skema pembebasan tarif masuk bagi 3.500 produk ekspor ke AS) untuk Indonesia, dan komitmen partisipasi AS dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Sedangkan Presiden Exim Bank AS, Kimberly Reed, menegaskan bahwa perjanjian tersebut merupakan capaian yang signifikan guna memperkuat partisipasi AS dalam pembangunan di Indonesia pada sektor energi, infrastruktur, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan kesehatan, dan lingkungan.

"MoU ini mencerminkan betapa pentingnya Indonesia bagi Pemerintah AS," tegas Kimberly.

MoU akan memperluas peluang bagi RI dan AS untuk bekerja sama dalam pengadaan barang dan jasa untuk proyek - proyek pemerintah, juga akan mendorong peluang pengembangan usaha, antara lain di sektor infrastruktur, transportasi, energi, infrastruktur rantai pasokan pertambangan, lingkungan hidup, teknologi komunikasi dan informasi, keselamatan dan keamanan, layanan kesehatan, dan informasi geospasial.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan di KBRI Washington, D.C., di sela - sela kunjungan Menkomarinves RI ke AS, yang didampingi Wamenlu RI, Wamen BUMN II, dan Staf Ahli Mendag Bidang Hubungan Internasional.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.