Jumat, 13 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Badan POM Dukung Pembentukan Otoritas Regulator Obat dan Makanan Palestina yang Independen

Herry Barus

Selasa, 24 November 2020 - 13:00 WIB

Kepala BPOM Penny K. Lukito (Foto Ist)
Kepala BPOM Penny K. Lukito (Foto Ist)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Dampak pandemi COVID - 19 dirasakan seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali rakyat Palestina. Sebagaimana disampaikan oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Palestina terancam mengalami resesi yang jauh lebih buruk dibandingkan negara lain akibat virus ini. Terlebih lagi, rakyat Palestina memiliki keterbatasan akses obat, vaksin, dan makanan yang sangat dibutuhkan.

 Mempertahankan komitmen dalam membantu peningkatan kapasitas fungsi regulator Palestina melalui program Kerja Sama Selatan - Selatan (KSS), Badan POM menyelenggarakan kegiatan Virtual Training bertema “Indonesian FDA’s Support for the Establishment of an Independent Palestinian Food and Drug Authority”, Senin (23/11). Kegiatan yang berlangsung secara virtual selama 3 hari (23 - 25 November 2020) dibuka oleh Kepala Badan POM dan dihadiri oleh Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Mai Al - Kaila dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Balai Besar/Balai POM, Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dan 20 (dua puluh) peserta pelatihan dari Kementerian Kesehatan Palestina.

 “Situasi pandemi COVID - 19 saat inilah yang melatarbelakangi dukungan teguh kami dalam memberikan bantuan teknis kepada Otoritas Regulator Palestina untuk meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan di Palestina,” ungkap Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam sambutannya.

 “Dukungan ini sekaligus merupakan upaya kami dalam mengimplementasikan Rencana Aksi hasil pertemuan Otoritas Regulatori Obat Negara Anggota OKI pada tahun 2018 di Jakarta. Yaitu mendorong terciptanya National Medicine Regulatory Authorities (NMRAs) yang mandiri dengan memberikan bantuan untuk memperbaiki sistem regulasi dan meningkatkan efektivitas fungsi regulasi,” lanjut Kepala Badan POM.

 Virtual Training ini diselenggarakan untuk melanjutkan komitmen Badan POM dalam membantu peningkatan kapasitas fungsi regulator Palestina melalui program Kerja Sama Selatan - Selatan (KSS) yang merupakan Program Prioritas Pembangunan Nasional (Pro PN). Program ini telah dilaksanakan secara berkelanjutan selama dua tahun berturut - turut sejak tahun 2018. Pada tahun ketiga ini peningkatan kapasitas difokuskan pada persiapan Pemerintah Palestina dalam membangun Regulatory Authority yang independent dalam bidang obat dan makanan.

 Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Mai Al - Kaila menyampaikan apresiasinya atas usulan Badan POM mengenai redesign pelaksanaan kegiatan pelatihan dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam format virtual guna membantu kemandirian pembentukan Otoritas Regulatori Obat dan Makanan Palestina di masa pandemi COVID - 19 ini.

 “Kegiatan ini merupakan salah satu pendekatan penerapan strategi perkuatan kapasitas serta dorongan untuk mendukung akses obat dan makanan dalam menghadapi pandemi COVID - 19 di Palestina. Hal ini sejalan dengan prioritas Palestina di bidang kesehatan, tertuang dalam National Policy Agenda of the State of Palestine Year 2017 - 2022, yaitu Quality Health Care for All,” jelasnya.

 Dalam kerangka KSS, Indonesia khususnya Badan POM memfokuskan pelatihan pada peningkatan kapasitas fungsi regulatori di bidang pengawasan obat, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetika dan makanan untuk peningkatan kompetensi regulator obat dan makanan di Palestina. Pelatihan ini dilaksanakan secara paralel yang terdiri dari pelatihan dengan topik di bidang obat, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik dan pangan serta pengujian (laboratorium). Pelatihan diakhiri dengan evaluasi, penyampaian pandangan dan masukan dari peserta.

 Melalui Virtual Training ini, Kepala Badan POM berharap peserta regulator Palestina memperoleh pengetahuan sehingga dapat berkontribusi pada tujuan pembentukan Otoritas Regulator Obat dan Makanan Palestina yang Independen. “Hal ini merupakan tugas berat, jika dilakukan secara terpisah dan tanpa upaya kolaboratif. Untuk itu, sekali lagi kami tekankan Badan POM terus mendukung Palestina, termasuk membantu pembentukan Badan Pengawas Obat dan Makanan Palestina yang independen.” tutup Kepala Badan POM.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.