Selasa, 17 September 2024|Jakarta, Indonesia

Luar Biasa! Kerajinan Tenun Sultra Mampu Obrak-abrik Pasar Ekspor

Ridwan

Minggu, 13 Desember 2020 - 10:20 WIB

Menkop UMK Teten Masduki saat mengunjungi perajin kain tenun Sultra
Menkop UMK Teten Masduki saat mengunjungi perajin kain tenun Sultra
A A A

Thepresidentpost.id - Sulawesi - Tak hanya memiliki kekayaan potensi laut, Sulawesi Tenggara (Sultra) juga memiliki beberapa produk khas daerah yang bisa memenuhi pasar ekspor. Mulai dari kerajinan tenun hingga perak maupun logam yang dikelola di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sultra.

Hal tersebut terlihat dalam kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ke Dekranasda didampingi Wakil Ketua Harian Dekranasda Sultra Sitti Saleha bersama Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi dan Staf Khusus MenkopUKM Bidang Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik, Sabtu (12/12).

"Saya juga kagum dan baru tahu, ternyata banyak produk UMKM di Sultra ini yang bisa memenuhi pasar luar negeri. Kain tenun ini misalnya motifnya bagus - bagus dan bahannya berkualitas," ungkapnya.

Tak cuma itu, sambung Teten, bahkan kerajinan perak dan logam Sultra pernah menjadi juara nasional produk kreasi UMKM. Untuk itu, KemenkopUKM telah berdiskusi dengan Pemprov Sultra, Dekranasda dan Dinas Perdagangan maupun Dinas UMKM Provinsi, bagaimana para perajin tersebut menjadi high end product, sehingga memiliki harga yang premium.

Tapi memang yang perlu diperkuat kata Teten adalah marketnya. Di mana ada market driven, misalnya Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan pakai tenun atau batik dari lokal setempat. 

"Jadi sudah jelas ada penyerapannya. UMKM tak pusing lagi cari market, karena harus sudah disediakan Pemprov dibantu," imbaunya.

Diketahui beberapa jenis kain tenun khas Sultra sudah berhasil tembus ke pasar Eropa. Selanjutnya bagaimana memperkenalkan tenun khas Sultra ini di negara lain bahkan memiliki pasar sendiri di dalam negeri.

Lebih jauh Teten mengingatkan, dalam menghadapi kondisi pandemi Covid - 19 yang berakibat besar bagi UMKM, perlunya dibangun UMKM by design yang dimaksudkan agar UMKM naik kelas secara cepat. "Karena kalau yang ada sekarang, UMKM banyak kecil - kecil dan lama untuk naik kelas," imbuhnya.

Meski tahun depan di kuartal I - 2021 diperkirakan ekonomi akan mulai bangkit sedikit demi sedikit, tapi bagi UMKM masih cukup berat. Hal ini lantaran daya beli masyarakat yang belum signifikan naik sehingga konsumsi masyarakat masih akan rendah. Kalau sudah begini, omzet UMKM juga belum ada dampak kenaikan.

Untuk itu lanjut Teten, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun depan masih akan terus dilakukan dalam mendorong UMKM terus bangkit di Indonesia termasuk di wilayah Sultra.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.