Selasa, 17 September 2024|Jakarta, Indonesia

Tesla Hingga Google ke Indonesia, Nazib Razak Sindir Pemerintah: Apa yang Terjadi, Oh Malaysia Kemana Kita?

Candra Mata

Sabtu, 19 Desember 2020 - 13:40 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (foto IST)
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (foto IST)
A A A

Thepresidentpost.id  - Jakarta, Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membuat pernyataan yang mengejutkan terkait Indonesia yang kini disebutnya sebagai negara yang mampu mendatangkan investasi dari berbagai perusahaan terkemuka dunia. 

Bahkan tak tangung - tanggung, atas capaian positif tren investasi tersebut Razak menyebut Malaysia sudah jauh tertinggal dan kalah bersaing dari Indonesia.

Mantan orang nomer satu di Malaysia tersebut pun lantas mengungkapkan kekesalannya dengan menuliskan sindiran pedas ke Pemerintah Malaysia.

"Tesla akan pergi ke Indonesia. Amazon akan pergi ke Indonesia. Google akan pergi ke Indonesia. Apa yang terjadi?," tulisnya seperti dikutip redaksi Thepresidentpost.id dari laman facebooknya pada Sabtu (19/12).

Tak hanya itu, Najib Razak juga menyertakan pemberitaan berbagai media terkait investasi perusahaan global ke Indonesia. 

Diantaranya berita tentang investasi Google dan Temasek ke Tokopedia, utusan Tesla ke Indonesia untuk menjajaki investasi Nikel, hingga tawaran Jokowi ke Elon Musk untuk meluncurkan roket SpaceX dari Indonesia.

Tak berhenti disitu, Najib Razak juga menyebut kasian melihat kondisi Malaysia yang dianggapnya sudah tidak lagi terlihat sebagai negeri yang memiliki daya tarik investasi.

"Kasiannnnnnnnn. Sebelumnya Malaysia ketika BN dipimpin, dipandang potensi pertumbuhan tinggi di wilayah Asia dan Asia Tenggara, kini tidak lagi menjadi pertimbangan investasi," sebut Najib Razak.

"Tak terlihat lagi. Sayang sekali. Sayang sekali. Oh Malaysia, ke mana kita?" Tulisnya lagi.

Padahal sebelumnya, saat masih memimpin Malaysia, Najib Razak menyebut dirinya gemar melakukan mengejar para investor dengan cara mengundang langsung para pebisnis dari berbagai dunia.

"Sekitar 80 perusahaan internasional diundang ke Malaysia," ungkapnya.

Namun sejak 2018, dirinya mengaku tidak lagi mendengar ada investasi baru di Malaysia. 

"Listrik. Tidak ada. Yang ada hanya hinaan bilang rakyat malas. Yang kita lihat hanyalah ketidakstabilan politik. Yang dirasakan adalah lemahnya kebijakan pemerintah," pungkas Najib Razak.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.