Jumat, 13 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Simaakk! Rencana Berani IBM Pimpin Pasar Hybrid Cloud Senilai 1 Triliun Dollar

Krishna Anindyo

Selasa, 29 Desember 2020 - 11:15 WIB

IBM
IBM
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi bisnis, pemerintah, keluarga, maupun pribadi. IBM, sebagai sebuah perusahaan yang telah hadir di Indonesia sejak 1937, juga menghadapi tantangan yang jauh berbeda dibanding tahun - tahun sebelumnya.

Di tengah ketidakpastian bisnis dan juga kesehatan masyarakat secara global akibat pandemi, CEO IBM Arvind Krishna memutuskan untuk memposisikan perusahaan sebagai pemimpin di industri hybrid cloud secara global, dengan peluang bisnis senilai USD 1 triliun.

Di Indonesia, anggaran untuk cloud berkembang dengan pesat, perusahaan lokal berencana untuk melakukan modernisasi, dan bersaing di perekonomian global dengan memanfaatkan teknologi cloud, otomasi, AI, quantum, dan blockchain.

Tahun lalu, IBM mengakuisisi Red Hat, penyedia Linux open source terbesar di dunia untuk open hybrid cloud, seharga USD 34 miliar.

Hal ini tentunya mendorong terjadinya banyak perubahan di IBM, terutama bagi perusahaan teknologi yang selama ini telah bekerja untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 75% perusahaan Fortune 100 dunia dan bisnis - bisnis besar di seluruh Asia.

Di sisi lain, penghematan biaya juga dilakukan perusahaan sebagai reaksi atas kondisi eksternal maupun atas keputusan sendiri sejak pandemi terjadi. Namun, saat ini penghematan biaya yang dilakukan perusahaan mulai melambat seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk melipatgandakan investasi teknologi mereka agar tetap bisa bersaing di era “new normal”.

Hal ini dilakukan terutama agar bisa menghadapi segala tantangan di masa depan dengan memanfaatkan kelincahan berbasis cloud, pengeluaran biaya yang optimal, serta masukan berdasarkan data.

Menurut studi dari Institute for Business Value (IBV) tahun 2020, 16% pemimpin bisnis di Indonesia yang di survei mengatakan bahwa mereka telah mengalokasikan pengeluaran TI mereka ke cloud dan berencana untuk meningkatkan porsi pengeluaran untuk hybrid cloud dari yang saat ini 51% menjadi 57% pada tahun 2023.

Di Indonesia, organisasi diperkirakan akan menggunakan rata - rata 11 cloud per organisasi dari vendor yang semakin banyak pada tahun 2023.

Untuk dapat memenuhi permintaan ini, IBM membagi perusahaannya menjadi dua bagian, agar sepenuhnya bisa menyelaraskan layanan kami dengan dengan kebutuhan klien dan pola pembelian mereka.

Pada Oktober 2020, IBM mengumumkan rencana yang berani untuk melakukan spin - off atau memisahkan bisnis layanan infrastruktur terkelolanya menjadi entitas tersendiri pada akhir 2021.  Mewakili 25% dari total pendapatan IBM sebanyak USD 80 miliar, ‘NewCo’-yang merupakan nama sementara-akan menjadi perusahaan bisnis layanan infrastruktur mandiri terbesar di dunia dengan nilai bisnis sebesar USD 60 miliar dan total 4.500 klien.

Keputusan untuk melakukan spin - off dengan ‘NewCo’ diharapkan akan mendorong terciptanya dua perusahaan industri terdepan dengan fokus strategis dan fleksibilitas berbeda agar bisa meningkatkan nilai bisnis klien dan pemegang saham.

“Kebutuhan pembelian klien untuk aplikasi dan layanan infrastruktur semaking mengerucut, sementara adopsi platform hybrid cloud kami pun mengalami perceparan,” kata CEO IBM Arvind Krishna melalui keterangan yang diterima redaksi pada Selasa (29/12).

Analis industri dan keuangan memandang spin - off ‘NewCo’ sebagai sebuah inisiatif positif.

“NewCo memiliki peluang untuk menjadi organisasi yang lebih gesit dalam menjalankan strategi yang terpusat pada platform terbuka serta berfokus pada cloud dan AI,” kata Linus Lai, Wakil Presiden IDC Asia - Pasifik.

“Ini merupakan hal penting bagi pelanggan dalam memilih penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika dijalankan dengan baik, strategi spin - off IBM dan NewCo akan menciptakan perusahaan cloud dan AI inovatif terdepan di dunia, serta perusahaan pengelolaan layanan infrastruktur murni terbesar di dunia dengan kemampuan hyper - optimisation dan efisiensi sesuai skala kebutuhan,” tambah Linus Lai.

Tidak asing dengan merger, akuisisi, dan spin - off besar, IBM memiliki pengalaman dalam melakukan transformasi struktural besar. Selain itu, IBM juga berpengalaman dalam melakukan reframing interaksi klien, pengembangan rencana masuk ke pasar, serta perubahan budaya yang diperlukan untuk keberhasilan transformasi.

Transformasi bisnis membutuhkan ketangkasan di semua aspek organisasi, dan IBM mewujudkan hal ini dengan salah satu spin - off terbesar dalam sejarah perusahaan, dengan menciptakan perusahaan rintisan terbesar di dunia dalam waktu yang sangat singkat.

Tim layanan pengelolaan infrastruktur IBM merupakan pemimpin di industri pengelolaan infrastruktur hybrid tingkat dunia. Tim ini memiliki pengalaman teruji dalam hal merancang dan melaksanakan proyek migrasi cloud skala besar dengan tingkat kompleksitas tinggi untuk perusahaan di industri yang sangat teregulasi.

Kepemimpinan Layanan IBM dalam hal ini telah diakui selama sembilan tahun berturut - turut oleh Gartner’s Hybrid Infrastructure Services Managed Services Magic Quadrant Report karena IBM ditetapkan sebagai pemimpin setiap tahunnya sejak laporan mulai dibuat.

“Kami melihat adanya percepatan dalam adopsi hybrid cloud sebagai akibat dari pandemi seiring dengan keputusan perusahan untuk melakukan modernisasi aplikasi, otomasi, dan pemanfaatan AI pada operasi bisnisnya. Klien kami menemukan bahwa memilih pendekatan open hybrid cloud memberikan nilai bisnis 2,5 kali lebih tinggi daripada hanya mengandalkan public cloud saja. Dengan demikian, kami meyakini bahwa spin - off ini akan memungkinkan IBM dan NewCo untuk lebih baik lagi dalam menyelaraskan diri dengan kebutuhan klien, dan juga untuk tumbuh lebih cepat, secara terpisah,” kata Saad Toma, IBM Asia Pacific Global Technology Services Leader.

“Kami melihat bahwa percepatan adopsi cloud telah terjadi di Indonesia karena bisnis memerlukan kekuatan cloud untuk tetap bisa kompetitif di pasar. Adopsi cloud telah menjadi fitur utama dalam pengembangan model bisnis baru yang digerakkan secara digital. Semua itu didukung oleh keamanan, keahlian yang tak tertandingi dalam industri vertikal, dan komitmen mendalam untuk inovasi open source yang diharapkan klien dari IBM,” pungkas Saad Toma.

Komentar

Berita Lainnya

Business 23/04/2024 10:32 WIB

Govt to Form Task Force to Tackle Online Gambling

President Joko “Jokowi” Widodo chaired a limited meeting which discussed efforts taken to eradicate online gambling in Indonesia, Thursday (04/18), at Merdeka Palace, Jakarta. Minister for Communication…

Economy 23/04/2024 10:27 WIB

President Jokowi Reaffirms Commitment to Farmers’ Welfare

President Joko “Jokowi” Widodo on Monday (04/22) inspected corn harvest in Boalemo regency, Gorontalo province. “Our corn import has decreased significantly from 3.5 million tonnes to 400,000-450,000…

Business 28/02/2024 13:01 WIB

Carsurin and NBRI Strengthen Strategic Alliance to Propel Indonesia’s EV Industry

PT Carsurin Tbk ("Carsurin") and the National Battery Research Institute ("NBRI") are pleased to announce the signing of a pivotal Strategic Alliance Agreement (SAA), marking a significant advancement…

National 21/02/2024 08:42 WIB

Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance

President Joko “Jokowi” Widodo has ensured that the Government will continue rolling out the rice assistance program for low-income families. The President made the statement when handing over rice…

Economy 21/02/2024 08:38 WIB

Bapanas Head Ensures Availability of Rice Stock Ahead of Ramadan

The National Food Agency (Bapanas) has ensured the availability of rice for the fasting month of Ramadan and Eid al-Fitr 1445 Hijri/2024 CE.